Posts Subscribe to This BlogComments

Sabtu, 22 Desember 2012

Ketulusan seorang ibu

Ketulusan Perjuangan Seorang Ibu

Bunda, ibu, mama, mami, umi, emak, dan berbagai panggilan lain yang tujukan kepada orang yang melahirkan kita, membahagiakan kita, memberi kasih dan sayangnya kepada kita, yang menjaga kita dengan ketulusan hatinya, merawat kita dengan kerendahan hati yang dimilikinya, melindungi kita dengan kebahagiaan yang dipancarkannya. Dia mendidik kita dengan cara terbaik yang dia miliki agar kita menjadi insan manusia berbudi pekerti dan berbahagia. ketika kita bayi kita menangis, namun dia menenangkan kita dalam pangkuan hangatnya yang kita rindukan.

Dia membersihkan kotoran kita tanpa rasa jijik sekalipun, menyusui kita dengan kerelaan hatinya. Semua hal itu dilakukan agar kita menjadi orang yang berharga nantinya. Tak ada di benaknya untuk tidak mengasihi kita. Berbagai luka yang kita berikan kepadanya, namun dia tetap ikhlas menjaga kita dengan ketulusan hati.

Sebagai seorang anak sepatutnyalah kita membahagiakannya, mendoakannya, melindunginya dari rapuh tubuhnya yang sudah mulai menua. Bahagiakanlah dia dengan akhlak yang kita miliki. Kita menjadi insan yang madani, anak yang berbakti, merawatnya dengan kebaikan pribadi kita yang diajarkannya. Jika ada perkatan seorang anak yang berbakti kepada ibunya, maka perkataan itu akan menyejukan hatinya dari kekeringan dahaga kesejukan hati.

Kelak kita akan menjadi orang tua bagi anak kita dan akan menjadi orang tua yang rapuh tubuhnya, hal inilah yang mengingatkan kita bahwa kita perlu menjaganya..

Kasih ibu itu sepanjang masa. Bahkan, seorang ibu bersedia melakukan apa saja demi keselamatan anaknya. Tak hanya pada saat membesarkan atau merawat anaknya, perjuangan seorang ibu sudah dimulai ketika ia mengandung. Bahkan pertaruhan hidup dan mati dihadapinya saat melahirkan sang buah hati. Jika dihadapkan pada pilihan tersebut, seorang ibu pasti memilih mati asalkan anak atau bayinya dapat diselamatkan.

Semua pasti tahu dengan peribahasa “surga berada di bawah telapak kaki ibu” yang menjadi sebuah penegasan betapa mulianya seorang wanita atau ibu di dunia. Tak ada satu agama pun yang membantah jika sosok ibu wajib di hormati. Sesering atau sebesar apapun balasan yang diberikan seorang anak, tak akan dapat membalas jasa-jasa dan perjuangan yang diberikan seorang ibu.
Berikut ini sedikit kisah perjuangan atau pengorbanan seorang ibu untuk anaknya yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

1. Memeluk Anaknya Saat Tertimbun Reruntuhan
Peristiwa ini terjadi di Cina pada tahun 2008 lalu. Ketika gempa meredam, tim penyelamat mulai melakukan evakuasi dan pencarian korban yang terjebak di reruntuhan. Saat berada di rumah seorang wanita muda, anggota tim penyelamat melihat mayat melalui celah-celah reruntuhan bangunan. Mayat orang tersebut menekuk lututnya seperti orang yang menyembah. Tubuhnya condong ke depan dan kedua tangannnya seperti memeluk sebuah benda.

Seperti dilansir yahoo.com, tim penyelamat menyodorkan tangan melalui celah-celah untuk menyentuh sosok tersebut dan berharap masih ada kehidupan. Namun dengan tubuh yang telah kaku dan dingin, dapat dipastikan sosok tersebut telah meninggal. Saat akan meninggalkan reruntuhan tersebut, seorang tim penyelamat terdorong untuk membuka sedikit celah reruntuhan dan pada saat itu ia berteriak ada seorang anak bersama wanita tersebut. Seluruh anggota tim penyelamat dengan hati-hati kemudian bekerja membersihkan reruntuhan di sekitar sosok wanita yang telah meninggal tersebut.

Setelah semua reruntuhan dapat disingkirkan, terlihat jelas seorang anak kecil berusia tiga bulan terbungkus selimut bunga di bawah mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah melakukan pengorbanan besar untuk menyelamatkan anaknya saat rumahnya runtuh. Tim medis kemudian datang untuk memeriksa kondisi anak kecil yang saat ditemukan sedang tertidur pulas. Saat petugas membuka selimut bunga terlihat sebuah ponsel. Ada pesan teks pada layar yang tertulis “jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mengasihi engkau”. Semua anggota tim penyelamat yang membaca teks tersebut tak kuasa menahan air yang keluar dari kelopak matanya. Mereka terharu dengan pengorbanan yang dilakukan ibu muda tersebut.
Beberapa gambar terkait ketulusan seorang ibu buat anaknya :




Artikel asli :
This is a true story of Mother' s Sacrifice during the Japan Earthquake. After the Earthquake had subsided, when the rescuers reached the ruins of a young woman's house, they saw her dead body through the cracks.

But her pose was somehow strange that she knelt on her knees like a person was worshiping; her body was leaning forward, and her two hands were supporting by an object. The collapsed house had crashed her back and her head. With so many difficulties, the leader of the rescuer team put his hand through a narrow gap on the wall to reach the woman's body. He was hoping that this woman could be still alive. However, the cold and stiff body told him that she had passed away for sure. He and the rest of the team left this house and were going to search the next collapsed building. For some reasons, the team leader was driven by a compelling force to go back to the ruin house of the dead woman. Again, he knelt down and used his had through the narrow cracks to search the little space under the dead body. Suddenly, he screamed with excitement," A child! There is a child! " The whole team worked together; carefully they removed the piles of ruined objects around the dead woman. There was a 3 months old little boy wrapped in a flowery blanket under his mother' s dead body. Obviously, the woman had made an ultimate sacrifice for saving her son.

When her house was falling, she used her body to make a cover to protect her son. The little boy was still sleeping peacefully when the team leader picked him up. The medical doctor came quickly to exam the little boy. After he opened the blanket, he saw a cell phone inside the blanket. There was a text message on the screen. It said ," If you can survive, you must remember that I love you." This cell phone was passing around from one hand to another. Every body that read the message wept. " If you can survive, you must remember that I love you." Such is the mother' s love for her child!! Dont forget to click the share button..

Ibu adalah seseorang yang selalu memperhatikan kita. Dimanapun kita berada, ibu selalu mendoakan kita agar kita selalu menjadi yang terbaik. Sejak saat kita dilahirkan, ibu selalu dengan sabar mengajari kita banyak hal dan berharap anaknya akan sukses kelak di masa depan nanti. ibu, selalu membimbing kita supaya kita selalu berada di jalan yang benar.

Tapi saat ini semakin kita dewasa. Bukannya kita semakin dekat dengan ibu kita, namun sebaliknya, kita malah menjauhi ibu kita karena kita selalu beranggapan kita sudah mampu sendiri, kita sudah dewasa, kita sudah mampu melakukan apapun sendiri. Walaupun sejauh apapun jarak kita dengan ibu kita, kita masih bisa berhubungan dengan ibu kita melalui alat komunikasi seperti telepon genggam. Dengan satu pencetan saja kita dapat menghubungi ibu kita.

Lain halnya dengan seseorang yang tidak memiliki seorang ibu atau ibunya telah lama tiada. mereka hanya bisa bersedih ketika memandangi teman – temannya yang sedang bersama dengan ibu mereka. Mungkin mereka merasa sedikit menyesal, karena belum sempat membahagiakan ibunya, belum sempat melihat mereka menjadi orang yang sukses. Saat mereka jauh , tidak ada yang memperhatikan mereka selayaknya orang – orang yang memiliki seorang ibu. saat dia sedang rindu ibunya. mereka tidak bisa berhubungan dengan alat komunikasi seperti telepon genggam yang dengan satu pencetan saja, kita dapat mendengar suara ibu kita melalui telepon tersebut. Karena mereka sudah berbeda alam. Yang mereka bisa lakukan hanyalah berdoa agar ibunya berada di tempat yang terbaik disisi ALLAH SWT.

Dan, ibu adalah orang pertama yang selalu menghawatirkan kita. Dimanapun kita berada, ibu selalu menanyakan kabar kita, apakah kita sehat – sehat saja disana, apakah kita baik – baik saja berada di tempat yang jauh dari ibu kita ?. mungkin disaat seperti ini adalah saat menyebalkan untuk kita, karena ibu kita selalu menanyakan kabar kita. tapi kita berpikir bahwa kita sudah mandiri dan kita tidak perlu diperhatikan oleh orangtua kita, terutama ibu kita. Seharusnya kita berpikir dengan konsep mandiri yang kita lakukan. Seharusnya, semakin tua umur kita, kita tidak semakin ingin mandiri dari orang tua kita, terutama ibu kita

Kita tidak akan mungkin selamanya bisa bertemu dengan ibu kita. Kemungkinan yang paling besar adalah ibu kita akan lebih dahulu pegi meninggalkan kita. Ibu kita akan pergi meninggalkan kita, sendirian. Dan jika hal itu terjadi, sangat tidak mungkin untuk kita mendengar suara menyebalkan mereka kembali. Kita tidak menginginkan suatu malam, setelah ibu kita pergi, kita melihat telepon dan dan berpikir, seandainya kita bisa dengar suara ibu kita sekarang. Dan saat itu juga kita sangat ingin menghabiskan dengan mendengar ibu kita berkali – kali menelapon kita dan bertanya “kamu lagi apa ?”.

Berbahagialah kita yang saat ini masih memikiki seorang ibu, karena kita masih ada yang memperhatikan kita selalu, kapanpun dan dimanapun kita berada, jangan pernah sia – siakan ibu kita, buat ibu kita tersenyum dengan apa yang kita lakukan untuk dia. Kasih sayang seorang ibu adalah sebuah harga yang mahal yang tidak bisa dibeli oleh apapun yang kita punya. Karena kasih sayang untuk kita adalah sepanjang masa. Secerewet apapun ibu kita, bukan karena ibu kita tidak sayang pada kita, melainkan ibu kita melakukan hal itu karena ibu sayang pada kita.

Buat ibu kita bangga dengan kehadiran kita di bumi ini. dan saat ibu kita telah tiada, dia akan selalu berpesan kepada kita agar kita selu berbuat baik, menjalankan ibadah dengan baik, menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan Negara. Hanya itu saja yang pesan yang membuatnya bahagia, dia tidak pernah mengaharapkan imbalan apapun yang sudah dia lakukan untuk kita. Tanpa kita perintahpun, ibu akan memberikan kita segala yang dia punya yang terbaik untuk kita.

Mungkin kita saat ini kita berpikir ibu kita berisik, bawel, cerewet. Kata – kata itu akan menjadi terbalik saat ibu kita telah tiada. Menyesallah kita yang selalu tidak memperhatikan ibu kita dengan baik. Mungkin disaat ibu kita telah tiada. Kita akan berpikir bahwa sesungguhnya, terlalu perhatiannya ibu kita adalah gangguan yang terbaik yang pernah kita terima.

Terkadang kita baru menyadari
besarnya kasih sayang ibu terhadap kita
di saat ibu sudah tiada...

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya".

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

[Q.S. al-Israa' 17:23-24]

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Tuker Link

Tukaran Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda

Zeon Spy

 

Banner Friends

fuulpatch7
spyzeon

Followers

Rega Spy. Diberdayakan oleh Blogger.

Categories